Mengapa hidup itu
memerlukan perubahan? Karena mau tak mau kita harus berubah, menantang segala
halangan, dan bertahan. Bukanlah sebuah ketidakmungkinan jika kehidupan ini
akan berubah seperti kura-kura terbalik, mengerahkan seluruh tenaga agar dapat
kembali ke posisi semula.
Terkadang sebuah cita-cita yang
tinggi terhadang oleh sebuah keputus asaan. Entah karena biaya, otak, bahkan
karena tanggungan rasa. Dan kita tidak seharusnya berkorban untuk sesuatu yang
tidak pantas dikorbankan. Dimana Tuhan telah menggariskan kehidupan umat
manusia yang bergerak seperti roda berputar. Entah bagaimana manusia itu dapat
bertahan agar dapat naik di posisi atas, dan yang telah bertahan di sana agar
tidak melupakan bagian bawahnya.
Dilema antara kasih sayang terhadap
orang tua dan masa depan adalah perbandingan dua hal yang bersekat selaput
tipis. Kadang kala seseorang harus mengorbankan salah satu diantaranya sebagai
hal yang tidak dapat diambil kembali. Tetapi hal yang lain bahkan kadang menjadi
sebuah kekecewaan lain yang kadang
menghantui. Suatu kebodohan jikalau seseorang itu melepaskan pendidikannya
dikarenakan rasa sayang lain yang bukan datang untuk Tuhan dan keluarga, karena
terkadang manusia itu buta karena sebuah rasa cinta.
Sebagaimanapun hidup lampau dan yang
akan datang, harus dihadapi secara berani. Percuma jika seseorang hanya hidup
untuk sebuah rutinitas yang secara tidak sadar membuat mereka lumpuh. Masa lalu
harus diubah sehingga lebih baik di masa depan, bukan untuk menjadi lebih buruk
daripada masa lalu.
Jangan melihat seberapa tinggi
cita-citamu, tetapi seberapa mampu kau bisa meraihnya. Ketika seseorang harus
berusaha mati-matian untuk bangun dari sebuah keterpurukan, semua itu ada
gantinya. Balasannya pasti sebanding dengan usahanya. Setinggi apapun cita-cita
yang digantungkan, bukan sebuah kata impossible
yang harus digaris bawahi. Tetapi itulah hidup. Dimana yang kaya semakin kaya,
yang miskin semakin miskin. Tapi bukan seperti itu adanya. Hanya karena
dibutakan fakta, bukan berarti cita-cita menyentuh Eiffel kandas begitu saja.
Yakinlah jika mimpimu pasti dapat kau ambil, dengan waktu. Bukan dengan uang
belaka.
Jangan biarkan dirimu menilai dirimu
sendiri, tapi biarlah orang lain yang menilai dirimu. Bukan untuk kesombongan
ataupun sesuatu hal yang dapat mengubah masa depan menjadi lebih baik. Untuk
semua yang berkorban untuk masa depan, dan untuk semua yang yakin atas
keajaiban. Berjalanlah, mencoba untuk berubah, tidak hanya rutinitas yang
membosankan. Tidak hanya tumbuh di suatu tempat yang tidak tumbuh.
Satu kata yang akan membuat
perubahan, bukan banyak kata yang terbuang dan mengumbar janji akan masa depan.
Dari masa lalu sampai masa depan, roda itu berputar dan berjalan, akan menemani
hidup setiap orang. Yang bertahan akan terus diam ditempat, dan yang berjalan
akan maju menuju yang lebih baik. Maka jangan takut untuk bermimpi, karena jika
kau kuat kau akan membawa mimpi itu ke dunia nyata, tetapi jika kau lengah,
cukup buka mata dan lupakan mimpi itu. Bukan uang tujuan utama kita, tetapi
uang adalah sahabat untuk menghagai tujuan utama kita. Dan cita-cita tidak akan
berhenti begitu saja untuk sekali menjadi tujuan utama kita.
0 comment:
Posting Komentar
Kindly write your comment